Mau kaya , harus pinter atau mau pinter , harus kaya ??

Setiap manusia terlahir dalam kondisi yang berbeda-beda.Ada yang terlahir di tengah-tengah keluarga ningrat(bangsawan) yang baru lahir aja udah banyak orang yang menghormatidan pasti setelah besar/dewasa kelak disiapkan oleh orang tuanya jadi orang yang terhormat pula.Namun kenyataannya gak sedikit anak-anak bangsawan kelakuannya gak patut ditiru apalagi dihormati.Memang mirip bangsawan=sebangsa hewan he he.Meski itu gak mutlak ,tapi tanpa menyebut nama mereka ,kita semua udah tahu banyak anak-anak bangsawan yang kelakuannya bejat. Apakah karena mereka mentang -mentang ada yang diandalkan???

Kondisi seperti ini sangat bertolak belakang dengan mereka yang kebetulan terlahir dalam kondisi yang serba kekurangan. Meski orang tua mereka juga menginginkan anak2nya jadi orang terhormat pula.Sudah jelas orang yang terhormat harus berilmu baik ilmu bermasyarakat,ilmu keduniawian ataupun ilmu agama yang mengikat hubungan manusia dengan Tuhannya.

Yang terjadi sekarang , orang-orang yang berada dalam kemiskinan juga ingin jadi orang pinter punya cita2 tinggi pula. Tapi, jangankan untuk sekolah ataupun kuliah untuk makan saja susah. Mereka gak diam,mereka juga berusaha tapi memang keadaan gak bisa dipaksa.semua gak berubah.Mereka tetap miskin akhirnya juga jadi orang ” BODOH ” karena gak bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.Lalu timbul satu pertanyaan

” KALAU MAU PINTER,APAKAH HARUS KAYA???”

kalau boleh saya jawab,saya akan jawab ” YA ” buktinya biaya pendidikan sekarang mahal gak sebanding dengan mutu pendidikan itu sendiri.banyak kawan2 kita yang pinter dan berpotensi tapi ternyata mereka gak bisa kuliah dan hak mereka direbut oleh anak2 pejabat yang sepertinya udah dapet jatah untuk bisa masuk sekolah ataupun Perguruan Tinggi favorit.Sepertinya gak adil kita hidup di Republik ini kenyataanya masih seperti dikuasai Dinasti Kerajaan.

” Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak” ternyata cuma omong kosong. Yang diributkan sekarang adalah cuma kuota masuk PTN atau kurikulum padahal sasaran sebenarnya adalah bukan itu.Bagaimana pendidikan layak itu bisa dinikmati oleh seluruh lapisan warga negara dari Sabang sampai Merauke.Orang2 tua yang nekat membayar berapapun agar anaknya bisa masuk sekolah atau PT yang mentereng.akibatnya terjadi kesenjangan dan ketidak adilan. Jadi, intinya pendidikan layak hanya berlaku bagi orang2 yang berduit.Meski banyak kawan2 kita yang kurang beruntung tetap berusaha agar bisa sekolah/kuliah tanpa harus mengemis dari orang2 kaya.Mereka bekerja dan membagi waktu yang sehari adalah 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk belajar , 8 jam untuk tidur.Kadang mereka merasa iri bila melihat orang kaya yang lebih santai,yang belahjarnya amburadul tapi mereka lulus juga . Apakah karena uang?? Mungkin juga….Budaya suap manyuap adalah budaya kita , kita gak bisa munafik.Otomatis hanya orang2 kaya yang bisa menyuap.Jadi memang betul…

” MAU PINTER , HARUS KAYA ? ? “

Sangat relevan di masyarakat kita…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar di sini. Tapi jangan spam yaaa.....

Komentar Terbaru

PENGIKUT

My BlogList